ANALISIS PERKEMBANGAN IBU HAMIL
DITINJAU DARI ASPEK KEBUTUHAN GIZI
Makalah
Diajukan
Untuk Memenuhi Nilai Tugas Akhir
Mata
Kuliah Bahasa Indonesia
Semester
1 Tahun Akademik 2012/2013
Oleh:
ANIF YUFRONI
12218110957
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN
BOGOR
2012
KATA
PENGANTAR
Alkhamdulillah
hirabillalamin, puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah swt atas
segenap Rahmat dan Karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa sholawat beserta
salam semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, dan juga
kepada para sahabat, keluarga serta kita sebagai umatnya.
Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi nilai makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Dalam proses
pembuatanya hingga keputusan penulis memberi judul Analisis Perkembangan Ibu Hamil
Ditinjau Dari Aspek Kebutuhan Gizi.
Dan akhirnya berkat bantuan
dan dorongan semangat dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikanya dengan
mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Allah
SWT atas berkat rahmat dan kemurahanya saya dapat menyelesaikan Makalah ini.
2. Ayah
dan ibu tercinta yang telah memberikan dorongan semangat baik moral maupun
materi dan tidak henti-hentinya membimbing saya dalam segala hal.
3. Ibu
Fenti Dewi Pertiwi, S.Kep selaku ketua program studi kesehatan masyarakat.
4. Bapak
Dr. Syaefudin, M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Bahasa Indonesia.
5. Teman-teman
yang selalu memberikan masukan dan semangat dalam proses pembuatan Makalah ini.
6. Semua
pihak-pihak terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis.
Disamping
itu penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak sekali kekurangan dalam penulisan Makalah ini. Untuk itu saya
mengharapkan masukannya baik berupa kritikan maupun saran yang nantinya akan
membangun dalam penulisan laporan yang lain. Semoga apa yang telah penulis buat
dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis.
Akhirnya
hanya ucapan terimakasih yang dapat saya sampaikan kepada semua pihak yang
terkait. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan melindungi kita
dimanapun kita berada amin.
Bogor,
27 Desember 2012
Penulis,
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat
membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental
yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan
gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi
ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin,
asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat
berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan.
Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama
hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa
hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok dan lain-lain.Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti
tentang pentingnya gizi seimbang serta menu seimbang saat kehamilan maka dengan
demikian dibuatnya makalah ini.
Masa ibu hamil adalah masa dimana
seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada
yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil.
Diketahui bahwa
janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya..Perlu diperhatikan
secara khusus adalah pertumbuhan janin dalam daerah pertumbuhan lambat dan
daerah pertumbuhan cepat.
Daerah
pertumbuhan lambat terjadi sebelum umur kehamilan 14 minggu. Setelah itu
pertumbuhan agak cepat, dan bertambah cepat sampai umur kehamilan 34 minggu.
Kebutuhan zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik,
dan dari makanan ibu setiap hari selama hamil. Jumlah unsur-unsur gizi yang
dianjurkan selama hamil: kalori 2500 kal, protein 80 g, garan kapur 7,8 g,
ferum 18 mg, vitamin A 4000 Kl, vitamin B1 1,2 mg, vitamin C 25 mg.
Makanan ibu
selama hamil dan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan
berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan
keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan bayi lahir dengan BBLR.
Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17 kali lebih
tinggi dibanding bayi lahir normal.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, dapat diambil beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :
1) Apa
yang dimaksud dengan ibu hamil?
2) Apa
yang dimaksud dengan gizi?
3) Apa yang dimaksud dengan gizi
seimbang serta menu seimbang bagi ibu hamil?
4) Apa saja dampak dan factor yang
mempengaruhi gizi pada ibu hamil?
5) Apa dampak kekurangan gizi serta
kebutuhan gizi pada ibu hamil?
6) Apa saja contoh kombinasi menu
makanan gizi seimbang pada ibu hamil dalam 1 minggu?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi diatas, dapat diambil rumusan masalah tentang apa yang dimaksud
dengan gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu hamil, dampak dan factor yang
mempengaruhi gizi dan dampak dari kekurangan gizi pada ibu hamil.
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1
Maksud
Penyusunan
makalah ini dimaksudkan terutama untuk menganalisis secara singkat apa saja
kebutuhan gizi pada ibu hamil.
1.4.2
Tujuan
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk
memenuhi nilai tugas akhir pada mata kuliah Bahasa Indonesia
2) Untuk
mengetahui dan memahami apa saja kebutuhan gizi pada ibu hamil
3) Untuk mengetahui gizi seimbang serta
menu seimbang bagi ibu hamil
4) Untuk mengetahui apa saja dampak dan
faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu hamil
5) Untuk mengetahui dampak kekurangan
gizi serta kebutuhan gizi pada ibu hamil
6) Untuk mengetahui contoh kombinasi
menu makanan gizi seimbang pada ibu hamil dalam 1 minggu
1.5 Metode Penulisan
Dalam penulisan
makalah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu teknik pengumpulan
data dengan cara mengambil dari berbagai sumber tertulis, seperti buku,
majalah, dan internet yang berhubungan dengan pembahasan makalah ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui
gambaran umum dari makalah ini dan agar lebih mudah memahaminya, maka
penyusunan makalah ini dibagi menjadi 4 bab, yaitu :
BAB
I Pendahuluan
Bab ini merupakan bab awal yang
akan membahas tentang latar belakang, identifikasi Masalah, rumusan masalah,
maksud dan tujuan, metode penulisan, serta sistematika penulisannya.
BAB II Pembahasan
Bab
ini merupakan isi dan pokok yang membahas tentang analisis kebutuhan gizi pada
ibu hamil.
BAB III Penutup
Bab
ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dari permasalahan yang dibahas
penulis serta saran dari penulis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1
Pengertian
Ibu Hamil
Hamil
adalah mengandung janin di rahim karena sel telur dibuahi oleh spermatozoa[1]. Bisa
hamil dan melahirkan secara normal adalah dambaan dari sebagian besar kau
wanita secara mayoritas. Tidak heran bila banyak pasangan yang sangat
mengharapkan seorang momongan setelah beberapa saat menikah. Namun tidak
sedikit juga kasus remaja yang dengan sengaja membuang bayi mereka dengan
berbagai alasan pembenaran menurut mereka. Bagi seorang wanita, hamil adalah
sebuah anugerah yang tidak ternilai oleh apapun walaupun tidak bisa dipungkiri
bahwa selama hamil akan terjadi perubahan fisik yang tidak bisa dihindari.
Selanjutnya,
Lintang Sugianto (1998: 63) mengatakan bahwa hamil adalah anugerah dari
Allah.Sebuah anugerah besar yang diberikan hanya kepada perempuan. Selama 9
bulan, di dalam rahim perempuan terjadi pembentukan dari sebuah sel, kemudian
menjadi bayi.
Sedangkan
menurut Wahbah Zuhayli dan Syed Hussain (1995: 46) Hamil adalah sebagai tanda
ketiadaan haid sama seprti ia menjadikan suci sebagai tanda tiada haid.
2.1.2
Pengertian
Gizi
Gizi
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi[2].
Tak satu pun jenis makanan
yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,
tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi
anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air
Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan
tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan
sehat.
Makan makanan yang beranekaragam
sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan
yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun
kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada
satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang
lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan
sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak
juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas
sehari-hari.
Makanan
sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur,
ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.
Makanan
sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai
vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi
organ-organ tubuh.
Selanjutnya
menurut Harry Oxorn dan William R Forte (1998: 8) Gizi meliputi pengertian yang
luas, tidak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan
juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbangkan agar
kita tetap sehat
Lain
halnya menurut Purnomowati dkk. (1999: 112) Gizi adalah zat yang dibutuhkan
oleh tubuh kita untuk pertumbuhan, mempertahankan dan memperbaiki jaringan
tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh,
atau bisa juga diartikan sebagai komponen pembangun tubuh manusia
2.2 Analisa Masalah
Sebenarnya apa penyebab
kematian ibu? Menurut data SKRT tahun 2001, 90 % penyebab kematian ibu karena
adanya komplikasi dan 28 % diantaranya terjadi pendarahan dimasa kehamilan dan
persalinan. Ada beberapa sebab yang menyebabkan hal tersebut terjadi yaitu :
Pendidikan ibu-ibu terutama yang ada di pedesaan masih rendah. Masih banyaknya
ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan sesuatu yang
alami yang berarti tidak memerlukan pemeriksaan dan perawatan, serta tanpa
mereka sadari bahwa ibu hamil termasuk kelompok risiko tinggi. Ibu hamil
memiliki risiko 50 % dapat melahirkan dengan selamat dan 50 % dapat
mengakibatkan kematian.
Sosial ekonomi dan sosial budaya Indonesia yang mengutamakan
bapak dibandingkan ibu, sebagai contoh dalam hal makanan, sang bapak
didahulukan untuk mendapat makanan yang bergizi sedangkan bagian yang
tertinggal diberikan kepada ibu, dalam arti lain kebanyakan ibu tidak
memperhatikan akan kebutuhan gizi pada dirinya ketika hamil, sehingga angka
anemia pada ibu hamil cukup tinggi mencapai 40 %. “4 terlalu “dalam melahirkan,
yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak.
Oleh karena itu
diperlukan adanya suatu tindakan untuk memberikan informasi tentang apa yang dimaksud dengan gizi
seimbang serta menu seimbang bagi ibu hamil, apa saja dampak dan factor yang
mempengaruhi gizi pada ibu hamil, dan apa dampak kekurangan gizi serta
kebutuhan gizi pada ibu hamil.
2.3 Solusi Masalah
Setelah mengetahui uraian
masalah diatas, maka tindakan memberikan informasi dan menganalisis kebutuhan
gizi pada ibu hamil adalah salah satu cara yang dapat meminimalisir terjadinya
angka kematian, kelainan dan masalah-masalah yang muncul pada saat ibu hamil
sampai dengan proses persalinan.
2.4 Penyelesaian Masalah
2.4.1
Pengertian Makanan dengan Gizi
Seimbang
Makanan dengan gizi seimbang adalah
makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga,
protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua
kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu
hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan
tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.Selama hamil, calon ibu
memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga
ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan
bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan.
Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang
berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi
(keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah
bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.
2.4.2
Kebutuhan asupan gizi pada ibu hamil
1) Kalori
Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
2) Protein
Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
3) Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
4) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.
5) Vitamin dan mineral
Wanita
hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta
proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga
dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin
B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk
DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam
metabolisme asam amino. Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama hamil.
Begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi
dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan
dan metabolisme energi, disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia.
Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.
2.4.3
Dampak dan faktor yang mempengaruhi
gizi pada ibu hamil
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi
janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu pada waktu
konsepsi. Status gizi ibu sewaktu konsepsi dipengaruhi oleh : keadaan sosial
dan ekonomi ibu sebelum hamil, keadaan kesehatan dan gizi ibu, jarak kelahiran
jika yang dikandung bukan anak pertama, paritas serta usia kehamilan pertama.
Status
gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan berdasarkan keadaan dan status gizi
pada waktu konsepsi, juga berdasarkan : keadaan sosial dan ekonomi waktu hamil,
derajat pekerjaan fisik, asupan pangan serta pernah tidaknya terjangkit
penyakit infeksi.
Selain hal tersebut, factor lain yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain :
Selain hal tersebut, factor lain yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain :
1) Umur
2) Berat badan
3) Suhu lingkungan
4) Pengetahuan ibu hamil dan keluarga
tentang zat gizi pada makanan
5) Kebiasaan dan pandangan wanita
terhadap makanan
6) Aktivitas
7) Status kesehatan
8) Status ekonomi
2.4.4
Dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil
Dibawah ini beberapa dampak yang
muncul apabila ibu hamil kekurangan gizi, yaitu :
1) Anemia gizi besi
Kekurangan
zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar mengkonsumsi
tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan
lain-lain.
2) Kenaikan Berata badan yang rendah
selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan BB
selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan BB hanya 7-8 kg
berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan terkini juga
disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu
mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya cukup
ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan berat
badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.
3) Ngidam (pica) dan mual muntah
berlebihan selama kehamilan (hiperemesis gravidarum)
Mual muntah yang berlebihan yang sampai menyebabkan ibu
pingsan dan lemah memerlukan penanganan khusus. Namun , biasanya emesis ini
hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalu
besar.
2.4.5
Apa saja contoh kombinasi menu
makanan gizi seimbang pada ibu hamil dalam 1 minggu
Menu makanan untuk ibu hamil pada
dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak
ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil.
Berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari[3] :
Berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari[3] :
Kelompok
Bahan Makanan
|
Porsi
|
Roti,
serealia, nasi dan mie
|
6
piring/porsi
|
sayuran
|
3
mangkuk
|
Buah
|
4
potong
|
Susu,
yogurt atau keju
|
2
gelas
|
Daging,
ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan
|
3
potong
|
Lemak,
minyak
|
5
sendok the
|
Gula
|
2
sendok makan
|
Dibawah ini adalah kombinasi menu
makanan untuk ibu hamil selama 1 minggu berdasarkan
(hari/waktu, pagi, siang, malam)[4]:
a) Senin
1. 1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. 1 potong sedang tempe (50 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 1 potong sedang ikan (40 gram)
5. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
6. Jus tomat
7. Pudding susu 1.
1.
1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
b) Selasa
1.
Nasi 1 porsi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)
4. 1 buah pisang (50 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)
4. 1 buah pisang (50 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. Nasi 3 porsi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
4. 1 potong daging sapi (35 gram)
5. 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram)
6. 1 potong besar semangka (180 gram)
7. 1 gelas jus jeruk 1
1.
1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong ikan asin (15 gram)
4. avokad 1/2 buah besar (60 gram)
5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong ikan asin (15 gram)
4. avokad 1/2 buah besar (60 gram)
5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)
c) Rabu
1. mie basah 2 gelas (200 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 10 biji bakso sedang (170 gram)
4. 1 buah sedang sawo (85 gram)
5. 1 sendok makan madu (15 gram)
6. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. mie basah 2 gelas (200 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 10 biji bakso sedang (170 gram)
4. 1 buah sedang sawo (85 gram)
5. 1 sendok makan madu (15 gram)
6. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 2 sendok makan kacang tanah (15 gram)
4. 1 sendok makan teri kering (20 gram)
5. 1 potong daging sapi (35 gram)
6. 3/4 buah mangga besar (125 gram)
7. Jus alpukat (60 gram) 1.
1.
1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk sayuran (100 gram)
3. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
4. 1 potong besar semangka (180 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20cc)
2. 1 mangkuk sayuran (100 gram)
3. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
4. 1 potong besar semangka (180 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20cc)
d) Kamis
1.
1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 1 potong sedang ikan (40 gram)
5. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
6. Jus tomat + wortel
7. Bubur kacang ijo 1.
4. 1 potong sedang ikan (40 gram)
5. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
6. Jus tomat + wortel
7. Bubur kacang ijo 1.
1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
e) Jumat
1.
mie basah 2 gelas (200 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 10 biji bakso sedang (170 gram)
4. 1 buah sedang sawo (85 gram)
5. 1 sendok makan madu (15 gram)
6. 1 gelas susu sapi (20 cc)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 10 biji bakso sedang (170 gram)
4. 1 buah sedang sawo (85 gram)
5. 1 sendok makan madu (15 gram)
6. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 2 sendok makan kacang tanah (15 gram)
4. 1 sendok makan teri kering (20 gram)
5. 1 potong daging sapi (35 gram)
6. 3/4 buah mangga besar (125 gram)
7. Jus alpukat (60 gram) 1.
1.
1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk sayuran (100 gram)
3. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
4. 1 potong besar semangka (180 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20cc)
2. 1 mangkuk sayuran (100 gram)
3. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
4. 1 potong besar semangka (180 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20cc)
f) Sabtu
1. Nasi 1 porsi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)
4. 1 buah pisang (50 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong kecil ikan asin (15 gram)
4. 1 buah pisang (50 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
1. nasi 3 porsi (300 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
4. 1 potong daging sapi (35 gram)
5. 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram)
6. 1 potong besar semangka (180 gram)
7. 1 gelas jus jeruk 1.
1. 1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong daging sapi (35 gram)
4. avokad 1/2 buah besar (60 gram)
5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong daging sapi (35 gram)
4. avokad 1/2 buah besar (60 gram)
5. 4 sendok makan susu skim (20 gram)
g) Minggu
1. 1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 1 porsi nasi (100 gram)
2. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
3. 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram)
4. 1 gelas susu sapi (20 cc)
5. Buah pepaya 100 gram
1. 3 porsi nasi (300 gram)
2. Tahu 1 potong besar (110 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 1 potong sedang ikan (40 gram)
5. 1 buah sedang hati ayam (30 gram)
6. Jus semangka
7. Bubur kacang ijo 1.
1.
1,5 porsi nasi (150 gram)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
2. 1 butir telur ayam negeri (55 gram)
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran
4. 2 buah jeruk manis (110 gram)
5. 1 gelas susu sapi (20 cc)
[1]
Pengertian hamil menurut kamus besara Bahasa Indonesia.
[2]
Istiqomatunnisa, mahasiswi semester III Kebidanan YAPKESBI
[3]
Sumber: Widya Karya Pangan dan Zat Gizi Indonesia.
[4]
Ibid., p. 3.
No comments:
Post a Comment